Senin, 21 Desember 2015

Pantai Klayar Pacitan

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

   hei guys udah liburan nih..kalian harus rencanain kemana kalian liburan dari sekarang.. jangan cuma ngedekep di rumah hahaha.Udah tau belum mau pergi kemana?bingung ya? Detective Rigan's mau ngasih saran nih.. gimana kalo kalian coba sekali kali pergi ke Pantai Klayar di Pacitan??tempat nya ga bakal garing.. pasti asik .. udh tau belum Pantai Klayar?



  Pantai Klayar berada di Kecamatan Donorojo, sekitar 35 km ke arah barat Kota Pacitan, dan dapat dicapai sekitar 60 menit dari kota pacitan


   Tahukah Anda, Pantai Klayar Pacitan menyimpan sejumlah keindahan alam yang mengagumkan. Anda dapat menemukan pesona dan keunikannya pada hamparan pasir yang putih, adanya karang raksasa laksana Sphinx, air mancur alami hingga setinggi 10 meter, serta bebatuan karang dengan bentuk yang unik dan suguhan seruling samudera.

Hasil gambar untuk pantai klayar pacitan

Jika Anda melayangkan pandangan ke arah barat dari pantai Klayar, terdapat sebuah tebing karang yang lebih besar dan menjulang dengan ketinggian mencapai hingga 50 meter. Tebing karang ini merupakan salah satu gugusan karang yang ada di kawasan wisata pantai Klayar Pacitan. Pemandangan eksotis dapat Anda bayangkan laksana tempat bersandarnya kapal Nabi Nuh.

Air mancur di pantai Klayar

Di pantai Klayar, Anda dapat menyaksikan fenomena di mana terjangan ombak yang menghantam bebatuan karang akan menciptakan air mancur yang bahkan tingginya mencapai 10 meter. Pemandangan indah ini adalah akibat semburan kencang air laut yang masuk melalui bagian bawah bebatuan, seperti di kuala lumpur ya hahaha.

Sunset Indah di Pantai Klayar Pacitan

Di kala senja tiba, sunset di pantai Klayar Pacitan adalah salah satu yang menawan. Sejauh mata memandang horizon, Anda akan mendapati suguhan panorama pantai yang indah dengan nuansa alami yang begitu kental.

  ga diragukan lagi kan guys .. pokonya mantab lah kalo mampir ke pantai klayar.. udah dlu ya dari saya..sekian.. 

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Rabu, 02 Desember 2015

Sejarah Stadion Gelora Bung Karno [GBK] Jakarta

Assalamualaikum Warahmatullahhi Wabarakatu.


Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) adalah sebuah stadion serbaguna di Jakarta, Indonesia yang merupakan bagian dari kompleks olahraga Gelanggang Olahraga Bung Karno.
Stadion ini umumnya digunakan sebagai arena pertandingan sepak bola tingkat internasional.
Stadion ini diberi nama Gelora BUng KArno untuk menghormati Soekarno, Presiden pertama Indonesia,
yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olahraga ini.


Asal Usul Sejarah Stadion Gelora Bung Karno
Gelora Bung KArno dibangun berawal dari Presiden Soekarno dalam menyambut peluang dengan menawarkan Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan pesta olahrga akbar di Asia, Asian Games ke-IV.
Setelah disetujui, beliau langsung memerintahkan para bawahannya untuk segera merancang suatu kompleks pusat olahraga moderen dan terlengkap sekaligus sebagai taman public dan ruang terbuka hijau.
Bagaimana kisahnya hingga Senayan yang dijadikan sebagai lokasi pembangunan?
dan pembangunan ini mengorbankan 4 desa dengan lebih 60.000 penduduk yang harus hengkang dari kampung halamannya.

Dan pada saat itu kompleks gelora Bung Karno sangatlah luas.
Hingga pada akhirnya keluasannya itu harus terbagi untuk pembangunan kantor-kantor pemerintahan dan swasta.


Pada 21 Juli 1962, Stadion Utama berkapasitas 100 ribu penonton sempurna dibangun.
Di awal Februari 1960, tepatnya pada tanggal 8 Februari Presiden pertama Ir Soekarno, (Bung Karno)
menancapkan tiang pancangStadion Utama sebagai pencanangan pembangunan kompleks Asian Games IV, disaksikan wakil perdana menteri Uni Soviet, Anastas Mikoyan.

Pembangunannya didanai dengan kredit lunak dari Uni Soviet sebesar 12,5 juta dollar AS yang kepastiannya diperoleh pada 23 Desember 1958.
Ada hal yang istimewa tentang Stadion Utama ini.
Ciri khas bangunan ini adalah ‘atap temu gelang’ berbentuk oval.
Sumbu panjang bangunan (utara-selatan) sepanjang 354 meter,
sumbu pendek (timur-barat) sepanjang 325 meter.

Stadion ini dikelilingi oleh jalan lingkar luar (athletic tracks) sepanjang 920 meter.
Bagian dalam terdapat lapangan sepakbola berukuran 105 x 70 meter, berikut lintasan berbentuk elips, dengan sumbu panjang 176,1 meter dan sumbu pendek 124,2 meter.

Dengan kapasitas sekitar 100.000 orang,
stadion yang mulai dibangun pada pertengahan tahun 1958 dan penyelesaian fase pertama-nya pada kuartal ketiga 1962 ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia.
Menjelang Piala Asia 2007, dilakukan renovasi pada stadion yang mengurangi kapasitas stadion menjadi 88.083 penonton


Dalam rangka de-Soekarnoisasi, pada masa Orde Baru, nama Stadion ini diubah menjadi Stadion Utama Senayan.
Setelah bergulirnya gelombang reformasi pada 1998,
nama Stadion ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.
Yaitu Stadion Gelora Bung Karno.

Pengelola stadion ini adalah Yayasan Gelora Bung Karno, yang hingga saat ini masih dipercaya sebagai operator kompleks Gelanggang Olahraga Bung Karno.

Pada era Yayasan Gelanggang Olahraga Senayan ini, terjadi banyak penyimpangan sehingga kawasan Geloran Bung Karno yang semula luasnya 279,1 hektar ini telah menyusut hingga tinggal 136,84 hektar ( 49 % ) saja.

Dari jumlah yang 51 % itu, 67,52 hektar atau sekitar 24,2 % dari luas semula digunakan untuk berbagai bangunan pemerintah seperti gedung MPR/DPR, Kantor Departemen Kehutanan, Kantor Departemen Pendidikan Nasional, Gedung TVRI, Graha Pemuda, Kantor Keluragan Gelora, SMU Negeri 24, Puskesmas, dan rumah makan.

Sisanya, yang 26,7 % atau 74,4 hektar disewakan atau dijual untuk berbagai bangunan seperti misalnya kepada Hotel Hilton, kompleks perdagangan Ratu Plaza, Hotel Mulia, Hotel Atlet Century Park (dahulu Wisma Atlet Senayan), Taman Ria Remaja Senayan, Wisma Fairbanks, Plaza Senayan dan berbagai bangunan komersial lainnya.

Meski GBK kemudian “dikepung” berbagai gedung yang bukan untuk olahraga, fungsinya sebagai ruang terbuka hijau tetap dipertahankan.
Melalui kerja sama dengan Pemda DKI Jakarta disusun Rencana Induk Kawasan Gelora Senayan yang menetapkan Koefisien Dasar Bangunan maksimum 20 persen.

Ini berarti 80 persen dari luas kawasan dipertahankan tetap terbuka.
Ruang terbuka itu kemudian menjadi 84 persen setelah peningkatan dan penataan Parkir Timur menjadi Taman Parkir, pembangunan gerbang di Plasa Selatan (menghadap ke Jalan Jenderal Sudirman), dan penggantian pagar lingkungan pada pertengahan 2004.

Dan Sampai saat ini SUGBK dipakai Oleh INdonesiaPSSI,Timnas IndonesiaLiga Indonesia, dan Tim Persija Jakarta

Stadion Gelora Bung Karno merupakan komplek olahraga. Di area Gelora Bung Karno terdapat beberapa fasilitas, antara lain:

*Stadion Sepak Bola Gelora Bung Karno yang merupakan tempat pertandingan sepak bola.
* Stadion Istora Gelora Bung Karno yang diperuntukkan untuk umum.
* Stadion Senayan merupakan stadion diperuntukkan bagi cabang olahraga atletik.
* Stadion Indoor Tennis Stadium diperuntukkan untuk cabang olahraga tenis atau basket.
* Stadion renang senayan yang diperuntukkan untuk cabang olah raga renang.
* Lapangan Golf atau Driving Range Senayan
diperuntukkan bagi cabang olah raga golf. 

Kategori : A
Event besar - Asian Games IV Jakarta 1962
- Sea games (beberapa kali)
- PON (VI 1965, VIII 73, IX 77, X 81, XI 85, XII 89, XIII 93, XIV 96)
- LG Cup 2002 (turnament sepakbola antar klub Asia Tenggara)
- Piala Asia 2007
Big Match - Final Liga Indonesia I 1994/1995 (Persib vs Petrokimia 1-0)
- Final Liga Indonesia II 1995/1996 (Mantrans Bandung Raya vs PSM 2-0)
- Final Liga Indonesia III 1996/1997 (Persebaya vs Bandung Raya 3-1)
- Final Liga Indonesia VI 1999/2000 (PSM vs Bontang PKT 3-2)
- Final Liga Indonesia VII 2001 (Persija vs PSM 3-2)- Final Piala Tiger 2001 (Indonesia vs Thailand 2-2, Thailand menang pinalti)
- Final Liga Indonesia VIII 2002 (Petrokimia vs Persita 1-1 ET 2-1)
- Final LG Cup 2002 ( East Bengal India vs Detero Sasana Thailand 1-0)
- Kandang Indonesia Final Piala AFF 2004 (Indonesia vs Singapura 1-3)
- Final Liga Indonesia XI 2005 (Persipura vs Persija 2-2 ET 3-2)
- Final Copa Indonesia 2005 (Arema vs Persija 4-3)
- Final Piala Asia 2007 (Irak vs Arab Saudi 1-0)
Final Copa Indonesia 2007/2008 ( Sriwijaya FC vs Persipura 1-1 ET 1-1,Pen 3-0)
Kondisi Sekarang
Tribun : A
Tempat duduk : B+
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A 

Sumber; 

http://asal-usul-motivasi.blogspot.co.id/2011/03/sejarah-stadion-utama-gelora-bung-karno.html
http://samiranindah.blogspot.co.id/2013/02/sejarah-berdirinya-stadion-gelora-bung.html